Pemprov Papua Libatkan Perempuan dalam Pengelolaan Hutan Adat
Berita Baru, Jakarta – Podcast PERSPEKTIF Beritabaru.co bekerja sama dengan The Asia Foundation (TAF) gelar peringatan International Women Day (IWD) 2021 yang bertajuk “Peran Perempuan dan Tantangan Bencana Ekologis di Tanah Papua”.
Dalam podcast yang dipandu Novita Kristiani, Sylvia Makabori dari Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat mengatakan bahwa peran perempuan adat dalam menghadapi tantangan bencana ekologis sangat penting.
“Karena perempuan adat atau asli selalu berada di dalam dan di sekitar hutan dalam berperan melaksanakan kehidupan sehari-hari berhubungan dengan alam. Khususnya hutan,” ungkap Sylvia.
Menurut Sylvia, perempuan adat di Papua masih memiliki peran ganda dan selalu berada dalam posisi nomor dua di bawah laki-laki. Meskipun perannya cukup penting dalam kehidupan sehari-sehari.
“Karena sistem patriarki masih cukup kuat di masyarakat papua, sehingga posisi laki-laki selalu di paling atas,” terangnya.
Sebagai Kepala Bidang Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan dan LH Provinsi Papua Aries Toteles Ap, mengungkapkan bahwa Penprov melibatkan perempuan adat dalam pembangunan dan program yang berkaitan dengan hutan. Sebagai contoh terkait pengelolaan hasil hutan (bukan kayu), perempuan diberi ruang sebagai pelaku usaha.
Berita Terkait : Jamin Keamanan Warga, Pemprov Papua Evakuasi Korban Kerusuhan
“Contohnya di Jayapura, ada mama-mama yang kami bina dan kami didik mengelola hasil hutan bukan kayu. Seperti mengelola tepung sagu menjadi bahan siap jadi untuk dipasarkan,” kata Aries Toteles Ap.
Mengenai bencana ekologis yang eskalasinya semakin meningkat, pemerintah Papua terus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait zona hutan produksi dan hutan lingdung untuk konservasi.
“Edukasi yang diberikan saat ini melalui penyuluhan. Sehingga masyarakat kita paham bagaimana mengelola dan melindungi hutan yang ada di Papua” terangnya.